Seberkas sinar putih yang amat terang,membawaku dalam dimensi waktu berjuta juta tahun lalu,meninggalkan sejenak masa sekarang,masa yang paling membosankan dan monoton,entah apa nama alat yang membawaku itu,yang jelas bukan pintu kemana saja seperti serial Doraemon atau alat penjelajah waktu milik John Titor,baiklah,aku rasa inilah saatnya aku bercerita:
Bumi,2.500 Juta tahun yang lalu...
"Hei...kehidupan macam apa ini?"ucapku menggerutu dalam hati,panas yang amat menyiksa membuatku merasa seperti hidup didalam neraka,bumi yang masih lembek,dan baru dalam proses pembentukan menjadi padat membuatku tak bisa menginjakkan kaki pada planet yang bersuhu tinggi ini.
"Inilah zaman Arkeokum,belum ada kehidupan sama sekali disini"suara pak tua berbaju putih tiba tiba muncul disampingku begitu saja
"Maaf,siapa anda"?tanyaku penasaran,pak tua itu hanya tersenyum lantas berkata
"Kau akan tahu nanti..ngomong ngomong,bukankah Allah sangat adil,menempatkan manusia dibumi yang telah layak dihuni?coba kalau mereka diturunkan di Zaman ini"
Aku hanya terdiam,sesekali mengaduh karena panas yang amat aku rasakan,sementara pak tua itu masih terlihat tenang dengan jubah putih panjang.
Aku yang masih penasaran tentang pak tua tersebut,tiba tiba dikejutkan oleh seberkas sinar putih yang membawaku melesat kembali dalam dimensi waktu yang berbeda..
Bumi,340 juta tahun lalu...
Berbeda dengan zaman Arkeokum,dibumi yang aku tempati sekarang,keadaannya sudah suedikit membaik,bumi berangsur menjadi dingin,aku mulai melihat tanda kehidupan,meskipun hanya makhluk mikroorganisme alias makhluk bersel satu,tapi setidaknya...disinilah aku bisa bertemu:Coelenterata,Antropoda,Trilobita dan Avertebrata,jangan tanya apakah sudah ada pohon jati..sebab yang kulihat hanyalah tumbuhan jenis paku pakuan yang tumbuh di rawa,pak tua yang sedari tadi mengikutiku lantas bercerita:
"Kau tahu?endapan organisme di zaman ini akan menghasilkan batu bara tua,selamat datang...di bumi Paleozoikum,atau kau bisa memanggilnya zaman primer"
Belum sempat terucap satu katapun dari mulutku,seberkas sinar putih itu kembali membawaku ke dalam dimensi berjuta tahun kedepan..
Bumi,140 juta tahun lalu...
"Nak,apa kau pernah main game Dino Crisis?"pak tua itu berceloteh padaku.
"pernah,dan aku cinta berat dengan Allosaurus"
"Kalau begitu,selamat datang di zaman Mesozoikum,zaman para reptil.."
*tiba tiba opening lagu I heart you SM*SH terdengar begitu saja...*
Tanah tak bertuan:
Pepohonan berukuran ekstra besar menyambutku,danau danau dan sungai besar yang nampak kering dan berlumpur terpampang nyata dihadapan,kulangkahkan kaki setapak demi setapak,ternyata bumi zaman dulu memang mengerikan,serangga berukuran besar yang menyeramkan,tumbuhan yang mengeluarkan racut mematikan,dan udara yang begitu lembab,aku terus berjalan dan terhenti disebuah hamparan rerumputan liar,kulihat kelangit yang belum begitu terlihat indah seperti bumi ditahun milenium..
"Kkaaakkkkkk"seekor burung berukuran raksasa menukik dari angkasa dan mencoba menyerangku,sayapnya lebar dan mengerikan,lebih mirip kelelawar ketimbang burung.
"Itu Pteranodon.."ucap pak tua yang tampak tenang tenang saja,sementara aku berlari terbirit birit ke dalam hutan mencari perlindungan,belum sampai lima menit aku merasa aman,kawanan Velociraptor telah bersiap menerkamku,tapi entah kenapa..mereka malah melarikan diri dan menjauh.
"Ada apa?"tanyaku pada pak tua
"Nak,jika raja hutan dizamanmu adalah singa,maka dizaman mereka Tyranosaurus adalah rajanya,dan..."
belum sampai pak tua habis bercerita,seekor dinosaurus berukuran 30 meter terlihat tak jauh dariku dan naasnya ia berlari ke arahku..
Pak tua yang sedari tadi hanya tersenyum sok manis itu tak bergeming,sedikitpun juga tidak,wajahnya terlihat santai dan tenang,sementara aku telah siap untuk berlari sekencang kencangnya.
tapi entah apa yang sebenarnya terjadi,Dinosaurus yang semakin dekat denganku tiba tiba menyusut,warna tubuhnya berangsur menjadi ungu,wajahnya tak tampak lagi menyeramkan,dan perlahan jadilah dia seperti serial TV Barney and Friends yang akan mengajak kita bermain dan bernyanyi..
Otakku serasa mulai meledak karena ke-absurdan jalan cerita ini,seberkas sinar putih kembali membawaku ke zaman Neozoikum,zaman terakhir yang aku jelajahi...
Bumi,60 juta tahun yang lalu
Ternyata,bumi yang kita tempati selama ini memiliki pengalaman panjang soal bagaimana akhirnya ia telah siap ditempati oleh manusia,ah..aku jadi ingat salah satu ayat dikitab suci:
"Allah yang menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada diantara keduanya dalam enam masa,kemudian dia bersemayam di atas Arsy.Bagimu tidak ada seorang pun penolong maupun pemberi syafaat selain dia,maka apakah kamu tidak memperhatikan? "[32:4]
Meskipun dizaman ini tak seindah dibumi yang telah berubah jutaan tahun kedepan,tapi setidaknya dizaman neozoikum,keadaan bumi semakin membaik,kehidupan sudah sangat berkembang dan beranekaragam,dan dari zaman inilah,binatang mamalia meninggali bumi di zaman tersier,dan manusia mulai meninggali bumi di zaman kuartier.
Pak tua yang sedari tadi tampak tenang,kemudian menoleh ke arahku dan berkata
"Nak,bersyukurlah...karena bumi yang kau tempati sekarang jauh lebih indah daripada bumi zaman dahulu,jangan pernah menggerutu,memaki dan mencaci alam,karena rusaknya alam bukanlah kehendak mereka,tapi makhluk egois bernama manusialah yang memulainya"
setelah mengucapkan kalimat itu ia kemudian menghilang,membiarkan aku sendirian,dan meninggalkan aku tanpa kuketahui identitasnya lebih lanjut.
Bumi,2.500 Juta tahun yang lalu...
"Hei...kehidupan macam apa ini?"ucapku menggerutu dalam hati,panas yang amat menyiksa membuatku merasa seperti hidup didalam neraka,bumi yang masih lembek,dan baru dalam proses pembentukan menjadi padat membuatku tak bisa menginjakkan kaki pada planet yang bersuhu tinggi ini.
"Inilah zaman Arkeokum,belum ada kehidupan sama sekali disini"suara pak tua berbaju putih tiba tiba muncul disampingku begitu saja
"Maaf,siapa anda"?tanyaku penasaran,pak tua itu hanya tersenyum lantas berkata
"Kau akan tahu nanti..ngomong ngomong,bukankah Allah sangat adil,menempatkan manusia dibumi yang telah layak dihuni?coba kalau mereka diturunkan di Zaman ini"
Aku hanya terdiam,sesekali mengaduh karena panas yang amat aku rasakan,sementara pak tua itu masih terlihat tenang dengan jubah putih panjang.
Aku yang masih penasaran tentang pak tua tersebut,tiba tiba dikejutkan oleh seberkas sinar putih yang membawaku melesat kembali dalam dimensi waktu yang berbeda..
Bumi,340 juta tahun lalu...
Berbeda dengan zaman Arkeokum,dibumi yang aku tempati sekarang,keadaannya sudah suedikit membaik,bumi berangsur menjadi dingin,aku mulai melihat tanda kehidupan,meskipun hanya makhluk mikroorganisme alias makhluk bersel satu,tapi setidaknya...disinilah aku bisa bertemu:Coelenterata,Antropoda,Trilobita dan Avertebrata,jangan tanya apakah sudah ada pohon jati..sebab yang kulihat hanyalah tumbuhan jenis paku pakuan yang tumbuh di rawa,pak tua yang sedari tadi mengikutiku lantas bercerita:
"Kau tahu?endapan organisme di zaman ini akan menghasilkan batu bara tua,selamat datang...di bumi Paleozoikum,atau kau bisa memanggilnya zaman primer"
Belum sempat terucap satu katapun dari mulutku,seberkas sinar putih itu kembali membawaku ke dalam dimensi berjuta tahun kedepan..
Bumi,140 juta tahun lalu...
"Nak,apa kau pernah main game Dino Crisis?"pak tua itu berceloteh padaku.
"pernah,dan aku cinta berat dengan Allosaurus"
"Kalau begitu,selamat datang di zaman Mesozoikum,zaman para reptil.."
*tiba tiba opening lagu I heart you SM*SH terdengar begitu saja...*
Tanah tak bertuan:
Pepohonan berukuran ekstra besar menyambutku,danau danau dan sungai besar yang nampak kering dan berlumpur terpampang nyata dihadapan,kulangkahkan kaki setapak demi setapak,ternyata bumi zaman dulu memang mengerikan,serangga berukuran besar yang menyeramkan,tumbuhan yang mengeluarkan racut mematikan,dan udara yang begitu lembab,aku terus berjalan dan terhenti disebuah hamparan rerumputan liar,kulihat kelangit yang belum begitu terlihat indah seperti bumi ditahun milenium..
"Kkaaakkkkkk"seekor burung berukuran raksasa menukik dari angkasa dan mencoba menyerangku,sayapnya lebar dan mengerikan,lebih mirip kelelawar ketimbang burung.
"Itu Pteranodon.."ucap pak tua yang tampak tenang tenang saja,sementara aku berlari terbirit birit ke dalam hutan mencari perlindungan,belum sampai lima menit aku merasa aman,kawanan Velociraptor telah bersiap menerkamku,tapi entah kenapa..mereka malah melarikan diri dan menjauh.
"Ada apa?"tanyaku pada pak tua
"Nak,jika raja hutan dizamanmu adalah singa,maka dizaman mereka Tyranosaurus adalah rajanya,dan..."
belum sampai pak tua habis bercerita,seekor dinosaurus berukuran 30 meter terlihat tak jauh dariku dan naasnya ia berlari ke arahku..
Pak tua yang sedari tadi hanya tersenyum sok manis itu tak bergeming,sedikitpun juga tidak,wajahnya terlihat santai dan tenang,sementara aku telah siap untuk berlari sekencang kencangnya.
tapi entah apa yang sebenarnya terjadi,Dinosaurus yang semakin dekat denganku tiba tiba menyusut,warna tubuhnya berangsur menjadi ungu,wajahnya tak tampak lagi menyeramkan,dan perlahan jadilah dia seperti serial TV Barney and Friends yang akan mengajak kita bermain dan bernyanyi..
Otakku serasa mulai meledak karena ke-absurdan jalan cerita ini,seberkas sinar putih kembali membawaku ke zaman Neozoikum,zaman terakhir yang aku jelajahi...
Bumi,60 juta tahun yang lalu
Ternyata,bumi yang kita tempati selama ini memiliki pengalaman panjang soal bagaimana akhirnya ia telah siap ditempati oleh manusia,ah..aku jadi ingat salah satu ayat dikitab suci:
"Allah yang menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada diantara keduanya dalam enam masa,kemudian dia bersemayam di atas Arsy.Bagimu tidak ada seorang pun penolong maupun pemberi syafaat selain dia,maka apakah kamu tidak memperhatikan? "[32:4]
Meskipun dizaman ini tak seindah dibumi yang telah berubah jutaan tahun kedepan,tapi setidaknya dizaman neozoikum,keadaan bumi semakin membaik,kehidupan sudah sangat berkembang dan beranekaragam,dan dari zaman inilah,binatang mamalia meninggali bumi di zaman tersier,dan manusia mulai meninggali bumi di zaman kuartier.
Pak tua yang sedari tadi tampak tenang,kemudian menoleh ke arahku dan berkata
"Nak,bersyukurlah...karena bumi yang kau tempati sekarang jauh lebih indah daripada bumi zaman dahulu,jangan pernah menggerutu,memaki dan mencaci alam,karena rusaknya alam bukanlah kehendak mereka,tapi makhluk egois bernama manusialah yang memulainya"
setelah mengucapkan kalimat itu ia kemudian menghilang,membiarkan aku sendirian,dan meninggalkan aku tanpa kuketahui identitasnya lebih lanjut.
ConversionConversion EmoticonEmoticon